Kamis, 01 Juni 2017

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Mei 2017


Setelah Buddha Sakyamuni memasuki Parinirvana, siswa-siswanya menuangkan ajaranNya ke dalam Tripitaka. Bagaimana caranya? Y.A.Ananda merupakan siswa Sang Buddha yang memiliki daya ingat terunggul. Dia hanya mendengar sekali saja, bahkan sepanjang hidupnya takkan lupa, memiliki kemampuan serupa ini.

Setelah Sang Buddha wafat, siswa-siswaNya merangkum kembali ajaranNya, yang dilakukan oleh 500 siswaNya yang telah mencapai tingkat kesucian Arahat. 500 Arahat ini menjadi saksi dan mendengar Ananda mengulangi ajaran sutra yang dibabarkan Buddha Sakyamuni.

Setelah mendapat persetujuan dari 500 Arahat barulah boleh dipublikasi. Apabila ada salah satu Arahat yang tidak setuju, maka tidak boleh dipublikasi, mengapa demikian? Agar manusia di masa mendatang dapat membangkitkan keyakinan hati pada ajaran sutra, setiap kata dan kalimat di dalam sutra merupakan ucapan dari Buddha Sakyamuni.

Setelah Buddha Sakyamuni memasuki Parinirvana, seribu tahun kemudian, Buddha Dharma tersebar sampai di Daratan Tiongkok. Sampai di Tiongkok Ajaran Buddha diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin Klasik, mereka yang terlibat dalam pekerjaan terjemahan ini ada anggota Sangha senior yang berasal dari India, praktisi Tiongkok yang telah mencapai keberhasilan dalam pelatihan diri.

Kegiatan penerjemahan sutra ini didukung oleh negara, kegiatan ini berlangsung sejak pertama kali Ajaran Buddha masuk ke Tiongkok, yakni sejak masa Dinasti Han sampai Dinasti Song, setelah melewati masa Dinasti Song, kegiatan penerjemahan sudah agak berkurang. 

Ajaran Buddha aslinya adalah ditulis dalam Bahasa Pali dan Sansekerta, sutra Mahayana yang ditulis dalam Bahasa Sanskrit, sampai di Tiongkok, diterjemahkan dalam Bahasa Mandarin Klasik, yang hampir serupa dengan Bahasa Mandarin Modern yang kita pergunakan saat sekarang ini.  

Selain diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin Klasik, sutra Buddha juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Tibet, yakni 200-300 tahun kemudian setelah Buddha Dharma tersebar ke Tiongkok. Lebih bisa diandalkan kalau kita mengatakannya sejak masa Dinasti Tang, yakni ketika Puteri Wencheng dinikahkan ke Tibet, yang juga membawa pengaruh Ajaran Buddha ke Tibet.

Bahasa Tibet berasal dari Bahasa Sanskrit, bertahan sampai sekarang dan tidak musnah. Sutra yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin dibawa oleh Puteri Wencheng ke Tibet, jumlahnya tidak sedikit, kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Tibet.

Namun ada beberapa sutra yang diterjemahkan dalam Bahasa Tibet, tidak ada diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin, jumlahnya memang sedikit saja. Saya menyarankan agar sutra ini juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin Klasik, agar bisa bertahan untuk jangka waktu yang lama.

Oleh karena Bahasa Tibet yang mengandalkan Pinyin, beberapa ratus tahun kemudian vokalnya akan berubah sehingga tulisannya juga tidak bisa dikenali lagi. Untunglah sutra-sutra ini masih dilestarikan oleh para pengikut Buddha di Tibet, bayangkan sejak masa Dinasti Tang diwariskan ke Dinasti Song lalu Dinasti Yuan, Dinasti Ming dan Dinasti Qing, selama lima Dinasti turun temurun hingga hari ini, syukurlah aksara di dalam sutra itu masih dipertahankan dan tidak diubah.

Kalau bukan dilestarikan oleh para pengikut Buddha, maka akan mengikuti aksara Tibet modern yang mengalami perubahan signifikan, serupa dengan Bahasa Eropa yang mengalami perubahan besar-besaran, 300 tahun kemudian masyarakat akan sulit memahami apa yang ditulis orang jaman sekarang ini.

Syukurlah para Lama di Tibet masih mempertahankan keaslian sutra yang ditulis sejak pertama kalinya Ajaran Buddha masuk ke Tibet.

Demikianlah sejarah Ajaran Buddha yang tersebar ke negeri tirai bambu, pekerjaan penerjemahan sutra dilakukan sejak masa Dinasti Han sampai Dinasti Song, mengalami puncak kejayaannya pada masa Dinasti Sui dan Tang. Sampai pada masa Dinasti Song, kegiatan penerjemahan sudah berkurang dan jarang terdengar. Inilah maha karya yang kemudian tertuang ke dalam Tripitaka versi Bahasa Mandarin.

Andaikata maha karya ini diwariskan secara turun temurun hingga akhirnya tidak ada lagi orang yang mau percaya, maka Buddha Dharma akan mengalami kemerosotan, apakah hari tersebut akan jadi kenyataan? Ya.

Buddha Sakyamuni membabarkan bahwa periode berlangsungnya AjaranNya adalah selama 12 ribu tahun, dihitung sejak Beliau memasuki Parinirvana. Masa berlangsungnya Dharma Sejati (Saddharma) adalah seribu tahun, Dharma Mirip (Saddharma-pratirupaka) adalah seribu tahun dan Akhir Dharma (Saddharma-vipralopa) adalah sepuluh ribu tahun.

Menurut catatan orang Tiongkok jaman dulu, Buddha Sakyamuni lahir di India adalah 3000 tahun yang silam, sedangkan menurut orang barat adalah 2500 tahun yang silam. Para praktisi senior negeri tirai bambu, menggunakan catatan yang ditulis orang Tiongkok pada jaman dulu, jadi tidak menggunakan perhitungan orang barat. Hal ini tidak boleh tidak dipahami.

Kalau kita tidak jelas akan hal ini, maka kita akan mengikuti arus jaman, setelah memahaminya dengan jelas, barulah setiap kalimat di dalam sutra takkan kita ragukan lagi, setiap aksara yang tercantum di dalamnya adalah nyata adanya, sama sekali tidak semu.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Mei 2017

Catatan tambahan :
Dasar perhitungan tiga ribu tahun dapat dibaca di :


佛滅度之後,由弟子們把它記下來成為經典。怎麼個記法?弟子當中阿難尊者,記憶力最好,他聽一遍,幾乎一生都不會忘記,有這個能力。這個世間不能說沒有,少,像阿難這種記性太少了。佛滅度之後結集經藏,是由佛的學生五百個人,這五百人都證得阿羅漢,很不容易。有這五百阿羅漢來做證明,聽阿難宣講,把佛在世的時候講的經典重複講一遍,這五百個人統統都贊成,這才能記錄下來。有一個人反對說,阿難,好像佛沒這個說法,這就不能記下來,不許可有一個反對。為什麼這麼做?是讓後人對經典產生信心,經典裡頭每一個字、每一句都是佛當年所說的。

佛滅度之後一千年,佛法傳到中國來了。傳到中國來翻譯成中國文字,參加翻譯這個工作,有印度的高僧,有中國修行有成就的人。是由國家來主持,做這個譯經的工作。從漢朝佛法初傳過來,一直到宋朝,譯經最後的年代,宋朝,八百年前,宋朝以後就很少了。現在我們曉得,原典巴利文寫的,傳到中國來,有兩支。一支是漢傳,用中國文字,淺顯的文言文寫出來,在文字學裡頭稱為變文,變化的變。變文,也就是文言文,跟我們日常生活當中所說的話是最接近的,我們講最淺顯的文言文,便利佛法的弘傳,希望一般讀書人都能夠看得懂,以這個為標準;也可以說是接近當時的口語,這樣翻譯過來的。另外一支是藏傳的,藏傳比漢傳,在漢朝的時候,也是有一段時期,二、三百年之後。如果說是從唐代比較可靠,文成公主嫁到西藏,而佛法文成公主影響很大,在她沒有嫁出去之前,西藏沒有,她去了之後把佛教帶過去,這是個比較可靠一點說法。有西藏文字,藏文是從梵文發明西藏文字,也是屬於拼音,一直傳到今天還不衰。藏傳裡面有少分,不多,我們沒翻譯的。文成公主帶去漢文的經典不少,那個時候也翻成西藏文,一直到今天還有少數,我們漢文裡頭沒有。

早年我訪問中國,給趙樸初老居士建議,希望把藏文經典,完全用中國文字,還是用文言文把它重新翻出來,能夠保存長遠。藏文是拼音文字,拼音文字的遺憾就是幾百年之後語音變了,字不認識了。好在藏傳的,從唐太宗這個時候起,到今天也經歷了五個朝代,唐宋元明清,還好這個文字一直是西藏佛門弟子來控制住的,沒有改變,傳下來了。如果不是佛門弟子,藏文變化就很大,就像歐洲這些文字一樣,三百年之後寫出來沒人懂了。好在就是西藏是因為喇嘛,稱喇嘛教,實際就是佛教,喇嘛是藏語的發音,承傳下來,句句是佛說的,不能懷疑。

佛門佛教經典亦如是,從漢朝的時候就開始翻譯,隋唐是極盛的時期,一直到宋朝,到中國來的,幾乎都翻譯成中文了,沒有翻譯的很少很少,很少聽說,幾乎全部翻出來,就是今天漢語的《大藏經》。佛非常重視信,如果傳到後世沒有人相信了,佛法就滅了。會不會有這天?有。釋迦牟尼佛告訴我們,他的法運是一萬二千年,正法一千年,像法一千年,末法一萬年。根據中國古大德的記載,釋迦牟尼佛出現在印度,三千多年了。外國說的是二千五百年,現在我們都用外國的這個說法。中國上一代的老和尚,還是用中國老的紀年,不用外國的。現在由於交通便捷,資訊發達,空間愈來愈小了,地球確實變成一家人了,這不能不知道的。我們關於這樁事情,這樁事情也不是個小事情,大事情,我們就隨俗。我們自己了解,對於經典字字句句決定不懷疑,是真的,不是假的。

文摘恭錄 淨土大經科註(第四回)  (第四四五集)  2017/5/24




 

Hari ini kita belajar sampai bait sutra ini, Buddha Sakyamuni memperkenalkan pada kita tentang Alam Sukhavati, tentang kondisi kehidupan dan pendidikan di sana serta keunggulan yang dimiliki alam tersebut, semuanya dijelaskan secara terperinci.  

Orang Tiongkok berkata “Daripada mendengar lebih baik melihat buktinya”, alangkah baiknya bila kita dapat melihat kenyataannya. Maitri Karuna Buddha Sakyamuni sampai sedemikian rupa, menggunakan kemampuan gaibNya memperlihatkan Alam Sukhavati kepada hadirin di Persamuan “Sutra Usia Tanpa Batas”, saat itu hadirin yang berjumlah 20 ribu orang, seluruhnya menyaksikan dengan mata kepala sendiri, kehadiran Buddha Amitabha dan panorama Alam Sukhavati.

Peristiwa ini tercatat dengan jelas di dalam sutra, jadi mustahil bisa mengelabui orang, barulah kita bisa meyakini dan memperoleh manfaatnya. Andaikata sebaliknya, kita salah tafsir, mengira ini hanyalah kepercayaan takhayul belaka, maka saya sarankan anda tak perlu baca sutra lagi, oleh karena anda tidak mungkin bisa memperoleh manfaat meskipun cuma segelintir saja. Tidak berhasil memperoleh manfaat bukanlah masalah, namun jangan sampai timbul salah paham pada Ajaran Buddha.

Seperti pengalaman kami ketika masih berusia muda, saat itu kami belum bertemu dengan kalyanamitra sejati, makanya tidak punya minat pada Ajaran Buddha. Bahkan anggota Sangha yang ingin menyelamatkan diriku saja tidak berhasil, mengapa demikian? Oleh karena kami ini hobi berdebat, mesti ada orang yang sanggup memenangkan argumentasiku, barulah saya bersedia takluk padanya.  

Namun tentunya saya masih belum bertemu dengan anggota Sangha yang senior, makanya saya menang debat terus. Sampai akhirnya saya bersua dengan Mr. Fang Dong-mei, seorang ahli filosofi tersohor. Saya mulai belajar Ilmu Filosofi padanya, saat itu saya berusia 26 tahun.

Mr. Fang Dong-mei menjelaskan padaku tentang “Pengenalan Filosofi”, bagian yang terakhir membahas tentang filosofi sutra Buddha. Saya jadi tercengang, Ajaran Buddha itu kan kepercayaan takhayul, kenapa pula disebut filosofi?

Mr. Fang Dong-mei bilang padaku, “Sakyamuni itu merupakan ahli filosofi yang paling mulia di muka bumi ini”, saya sendiri tidak pernah mendengarnya. “Ternyata sutra Mahayana merupakan filosofi tertinggi di dunia”, saya juga belum pernah mendengarnya; “Belajar Ajaran Buddha merupakan kenikmatan tertinggi dalam kehidupan manusia”, yang satu ini bisa saya pahami, saya amat bersukacita, oleh karena Ajaran Buddha merupakan kenikmatan tertinggi dalam kehidupan manusia, barulah saya bersedia mempelajarinya. Inilah asal usul saya masuk ke Pintu Buddha.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Mei 2017

我們今天學到這一段,佛把極樂世界介紹得差不多了,極樂世界的生活狀況、教學的情形,以及這個世界的美好,統統說明白了。中國人常講「百聞不如一見」,如果我們能見到多好。這就講到這一樁事,阿彌陀佛、釋迦牟尼佛慈悲到極處,他用他的神通,讓當時聽經的大眾,這部經的聽眾兩萬人,這跟我們一樣的,俗家人,這裡面有出家的,也有沒有出家的,出家的人少,在家的人多,統統見到極樂世界。經典裡頭記載得清清楚楚,絕對不是騙人的,我們才能得利益。如果我們要是錯會了意思,這是迷信,那就勸你不必讀經,你得不到絲毫利益。不得利益是小事,大事是避免誤會佛教、錯解了佛教。

這個在我們年輕的時候,沒有遇到真正善知識,在所不免。出家人想度我這個人很難,為什麼?我們要辯論,要把我說服我才會相信。這些出家人,當然我沒有遇到第一流的高僧大德,我遇到是一般的,一般的不行,他辯不過我。所以我的信心是從方老師那裡來的,他是個哲學家,世界知名的哲學家。我跟他學哲學,那一年我二十六歲,他給我講一部《哲學概論》,最後一個單元講佛經哲學。我就很詫異,佛是宗教、是迷信,它怎麼會有哲學?老師告訴我,「釋迦牟尼」,他不說佛,他說釋迦牟尼,「是世界上最偉大的哲學家」,我從來沒有聽說過;「佛經」,大乘佛經,「是全世界哲學的最高峰」,也沒有聽說過;「學佛是人生最高的享受」,這個話我聽得懂,我很喜歡,人生最高的享受,那我要學。我入佛門是這麼來的。

文摘恭錄 淨土大經科註(第四回)  (第四四五集)  2017/5/24