Sabtu, 30 Desember 2017

Batu Menganggukkan Kepala


Batu Menganggukkan Kepala

Kesucian sangatlah penting, mesti memahami kesucian hati, jangan sampai tercemar. Setelah memperoleh kesucian hati maka dengan sendirinya ada Upaya Kausalya, cara trampil anda jadi banyak, barulah anda benar-benar mempunyai kesanggupan untuk membantu semua makhluk, benar-benar memiliki kemampuan untuk mempengaruhi seluruh makhluk.

Andaikata anda gagal mempengaruhi mereka, ini dikarenakan level kesucian hati kita masih tidak mencukupi, ketulusan hati kita masih belum mencukupi. Asalkan suci dan tulus, maka tidak ada yang tidak sanggup dipengaruhi, pepatah jaman dulu berkata : “Bila ketulusan telah dibangkitkan sepenuhnya, batu pun terbelah”, mana mungkin ada yang tidak sanggup dipengaruhi?

“Sheng-gong memberi ceramah Dharma, batu pun menganggukkan kepala”, dia memberi ceramah Dharma tetapi tidak ada orang yang mendengar, akhirnya dia berceramah pada bebatuan, lalu bertanya pada batu, betul tidak? Batu-batu menganggukkan kepala, ini dikarenakan ketulusan yang dibangkitkan telah sepenuhnya.

Maka itu kesucian, kesetaraan, pencerahan, maitri karuna, lebih penting dari segalanya, apabila anda tidak memenuhi syarat sedemikian rupa, maka anda tidak punya kesanggupan menolong dunia ini.

Ada praktisi yang bertanya padaku, sekarang bencana di dunia ini terlampau banyak, bagaimana cara menolongnya? Sebait kalimat di atas sudah cukup bagus, asalkan anda mempunyai kesucian hati, upaya kausalya, maitri karuna, maka anda memiliki kesanggupan untuk menyelamatkan dunia ini; apabila anda tidak memenuhi tiga syarat ini, maka tidak ada cara lagi.  

Menyelamatkan dunia bukanlah urusan utama, persoalan yang paling utama adalah bagaimana menyelamatkan diri sendiri, kalau diri sendiri saja tidak sanggup diselamatkan, jangan bahas menyelamatkan dunia.

Kalau ingin menyelamatkan dunia, terlebih dulu selamatkan diri sendiri, untuk menyelamatkan diri sendiri, masih saja tiga butir syarat tadi : kesucian hati, upaya kausalya, maitri karuna, dengan sempurna akan satu kalimat ini barulah anda dapat menyelamatkan diri sendiri, setelah menyelamatkan diri sendiri barulah menyelamatkan orang lain.

Hari ini kemampuan dan kebijaksanaan kita tidak sanggup muncul secara keseluruhan, alasannya adalah karena hati tidak suci. Hati tidak suci makanya anda tidak tahu harus bagaimana melakukannya, meskipun memiliki maitri karuna tapi tidak sanggup dimunculkan keluar, demikian pula dengan kemampuan diri.   

Maka itu melatih diri di dalam Aliran Tanah Suci, kuncinya adalah kesucian hati, di dalam tiga pintu yakni pencerahan, kebenaran dan kesucian, kita memulainya dari kesucian hati. Kapan saja dan di mana saja, kita giat melatih kesucian hati, dalam keadaan yang lancar dan jodoh baik takkan timbul keserakahan dan kemelekatan, takkan mendambakannya, hati pun suci!Andaikata mendambakannya, hati pun jadi tidak suci, dicemarkan oleh kondisi.

Sebaliknya ketika berada dalam keadaan yang tidak menyenangkan dan jodoh buruk, orang lain menfitnah diriku, menghina diriku, mencelakai diriku, saya tetap menggunakan hati yang tulus dan suci memperlakukan dirinya, takkan menaruhnya di dalam hati, bila menaruhnya di hati maka kerugian yang diderita itu besar, sebaliknya bila tidak ditaruh di hati, maka yang kita peroleh adalah manfaat besar. Manfaat dan kerugian ada pada sebersit niat.

Ketika menghadapi kondisi baik suka maupun duka, tetap melatih kesucian hati, kesucian hati takkan tercemar, ketika enam akar (mata, telinga, hidung, lidah, jasmani dan pikiran) melakukan kontak dengan enam kondisi luar (rupa, suara, bau-bauan, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk pikiran), takkan tercemar, takkan timbul perbedaan dan kemelekatan, inilah kesucian hati.

Dengan kesucian hati akan muncul kebijaksanaan, kesucian hati adalah samadhi, dengan adanya samadhi maka terbukalah prajna (kebijaksanan). Sebaliknya hati yang sesat akan memunculkan kekotoran batin, yang menghasilkan dosa, lobha dan moha, yang egois mementingkan diri sendiri.

Kesucian hati memunculkan kebijaksanaan, kebijaksanaan akan diterapkan ke dalam Upaya Kausalya, dengan demikian barulah dapat memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.         
            
Dipetik dari : Ceramah Master Chin Kung
Judul : Avatamsaka Sutra
Serial ke-409
Tanggal : 3 Mei 2001
Bertempat di : Pure Land Learning Society Singapura
Kode Artikel : 12-017-0409


這個淨就非常重要,要懂得清淨心,決定沒有污染。得清淨心之後自然就有方便門,你的方法就多,你才真正有能力幫助一切眾生,真正有能力感化一切眾生。感化不了是我們的心清淨度不夠,我們的真誠不夠。 果然清淨真誠,沒有不能感化的,古語所謂;「精誠所至,金石為開」,哪有不能感化的?「生公說法,頑石點頭」,他說法沒人聽,他給石頭講,問石頭對不對?石頭都點頭,頑石都點頭,真誠所至。所以清淨平等正覺慈悲是比什麼都重要,你不具足這些,你就沒有能力救護世間。有同學問我的問題,昨天還沒有解答完,現在世間災難太多怎麼救護?這一首偈就好了,只要你清淨方便慈悲,你就有能力救護世間;你要不具足這三個條件,那就沒有法子。救護世間還不是第一樁事情,第一樁大事是怎麼救自己,自己都救不了,不要談救護世間。要想救護世間先要救護自己,救護自己還是這三句話:清淨、方便、慈悲,你具足這一句你就能自度,自度而後才能度他。 我們今天的德能,智慧德能不能夠完全顯發出來,主要的原因是心不清淨。心不清淨你就不知道要怎麼作法,雖有慈悲表現不出來,德能透不出來。所以在淨土宗修學,它的關鍵就是清淨心,覺正淨三門裡面我們從淨門入。一切時一切處都在修清淨心,順境善緣決定沒有貪愛、沒有留戀,心清淨!有絲毫愛著,心不清淨,被境界污染。逆境惡緣不起瞋恚,別人毀謗我、侮辱我、陷害我,我還是以真誠、清淨心對他,決定不要把這些東西放在心上,放在心上我們的虧就吃大了,不放在心上我們的利益大了。利害就在一念之間。

在境緣當中修清淨心,清淨心就是決定沒有染著,六根對六塵境界決定不染著,決定不生分別執著,那是真清淨。 清淨心裡面生智慧,清淨心就是禪定,定能開慧,清淨心起作用是智慧。迷惑心起作用是煩惱,他起的作用是貪瞋痴慢、是自私自利;清淨心起作用是智慧。智慧的落實就是方便、善巧方便,這樣才能夠自利利他。

文摘恭錄 — 大方廣佛華嚴經  (第四0九卷)  2001/5/3  新加坡淨宗學會  檔名:12-017-0409