Kamis, 11 Januari 2018

Pemberitahuan 14 Desember 2017

Pemberitahuan dari HK Buddhist Education Foundation
Tanggal 14 Desember 2017

Belakangan ini ada sekelompok umat awam yang mengaku sebagai murid Master Chin Kung, memperoleh pujian, pengesahan, petunjuk dan bimbingan dari Master Chin Kung; dengan alasan ini lalu menyelenggarakan upacara pelimpahan jasa dan upacara ritual lainnya, nama kelompok ini adalah Diao Lu, mengumpulkan harta yang tidak halal. Bahkan juga berpura-pura mengatasnamakan menyebarluaskan Buddha Dharma dan budaya warisan leluhur, di seluruh wilayah Tiongkok, melakukan penggalangan dana, merusak citra Dharma Sejati, merugikan reputasi Master Chin Kung.

Seperti yang diketahui semua praktisi, sepanjang hayatnya Master Chin Kung melewati berbagai kesusahan, namun tidak pernah meminta sumbangan uang sepeser pun, juga tidak pernah meminta bantuan orang lain untuk mewakili beliau menggalang dana; maka itu, mustahil pada usia lanjutnya melakukan hal sedemikian rupa! Semoga semua kalangan dapat membedakan dengan jelas mana yang asli dan yang palsu, jangan sampai terkecoh.

Lantas bagaimana cara menanggapi sosok yang pernah mendapat pujian dari Master Chin Kung? Mari kita simak kutipan ceramah beliau pada tahun 2016 :
“Hendaknya mengamati dengan seksama, tidak sedikit para penceramah yang mengirim video ceramahnya untuk diperlihatkan padaku; setelah menyaksikan video tersebut, saya ikut bersukacita, kadang kala saya juga memberi sepatah dua patah kata pujian, ini merupakan hal yang lumrah.

Di kemudian hari ada orang yang bilang padaku bahwa si penceramah ini, perbuatannya tidak serupa dengan apa yang diceramahkannya. Kalau sudah begini, maka kalau bukan mengelabui orang banyak maka dia pasti sudah sesat. Bila mengamatinya sudah menyimpang ke arah sesat, maka praktisi sekalian boleh menentukan sikap : ceramahnya boleh didengar, tindakannya jangan ditiru.

Apa yang diceramahkan orang lain sambil membawa-bawa namaku, juga janganlah dipercaya sepenuhnya, oleh karena anda akan masuk perangkap, anda akan dikelabui. 

Saya melontarkan pujian, hendaknya praktisi sekalian bertanya kembali, apa benar? Anda boleh mengamatinya dengan seksama, apabila dia tidak mengamalkan “Trisarana (berlindung pada Buddha, Dharma dan Sangha)” dan “Tiga Berkah Karma Suci”, maka kita jangan mendengar ceramahnya lagi.

Apalagi kalau menemukan tindakannya tidak sesuai dengan apa yang dia katakan, bagaimana sikap anda menanggapinya? Insan yang benar-benar belajar Ajaran Buddha akan menanggapinya dengan tidak melontarkan pujian lagi. Cobalah dengar dengan seksama, tidak ada orang yang meneruskan memujinya lagi”.

Di dalam Ajaran Buddha terdapat sebuah perumpamaan. Devadatta ketika baru meninggalkan keduniawian, sangat serius melatih diri, sehingga dihormati baik oleh anggota Sangha maupun umat berkeluarga.

Di dalam Mahīsasaka-vinaya tercantum, siswa utama Buddha Sakyamuni yang memiliki kebijaksanaan terunggul, Y.A.Sariputra, pernah memuji Devadatta sebagai “Yang memiliki kemampuan gaib besar! Yang memiliki kekuatan besar!”

Kemudian ketika Devadatta meminta supaya Buddha Sakyamuni menyerahkan kepemimpinan Sangha kepada dirinya, lalu berupaya membunuh Sang Buddha, maka baik anggota Sangha maupun umat awam menghentikan sikap memuji maupun kagum padanya. Devadatta pada akhirnya dikarenakan memecah belah Sangha, murid murtad, menjadi sosok yang tersohor karena reputasi buruknya. 

Dari perumpamaan di atas dapat diketahui bahwa memperoleh pujian sesaat dan pengakuan jangka panjang, tentunya memiliki perbedaan yang jauh. Apabila Master Chin Kung telah menghentikan pujian, maka khalayak ramai mesti meningkatkan kewaspadaan pada sosok tersebut; apabila orang itu masih juga memanfaatkan nama Master Chin Kung dan pujian waktu silam untuk dijadikan alat propaganda, untuk mendapatkan kepercayaan publik, memperoleh ketenaran dan keuntungan, maka ini merupakan problema yang sangat berat!  

Pada jaman berakhirnya Dharma, insan yang sanggup melewati cobaan dalam melatih diri, menghadapi cobaan dari perubahan jaman, memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, dalam kehidupan keseharian, menerapkan ajaran insan suci dan bijak dalam dalam berkarir dan berinteraksi, barulah disebut sebagai praktisi.

Semoga praktisi sekalian, senantiasa mempelajari ajaran sutra berkesinambungan, setiap saat melafal Amituofo, mengembangkan keyakinan benar dan pandangan benar, menjauhi kepercayaan takhayul, pengetahuan sesat dan pandangan sesat. Mengandalkan Dharma dan bukan mengandalkan orangnya, mengembangkan  Mata Dharma Sejati, mengerahkan segenap kemampuan, mendukung Saddharma (Dharma Sejati).

Menunaikan kewajiban menurut peranan masing-masing, menjauhi kesesatan membangkitkan ketulusan, dengan pikiran suci melafal Amituofo berkesinambungan, membangkitkan ketulusan melafal Amituofo, terlahir ke Alam Sukhavati mencapai KeBuddhaan sebagai tugas penting yang paling utama, segala hal lainnya dipandang sebagai mimpi, khayalan, gelembung air dan bayangan, sama sekali tidak pantas ditaruh di hati; dalam hati hanya menaruh sepatah Amituofo saja!         





近來有一眾居士,自稱是淨空老法師弟子、得到老法師讚歎,經老法師蓋章印證、指導流程;並以此為由,進行超度等法事,餌名釣祿、收斂不義之財。更假借弘揚佛法、傳統文化之名,在全國範圍內四處募款化緣,破壞正法形象、損害老法師名譽。

眾所周知,老法師一生經歷眾多苦難艱辛,從未伸手向人要過一分錢,更不曾委託任何人代為募款化緣;因此,絕無可能晚年再去接觸此等事宜!希望大眾明辨真偽,不受欺騙。

如何理智地判斷老法師讚歎過的人?老法師二〇一六年就曾有明示——
  「一定要細心觀察,有不少在講經,把錄像帶寄給我看;我看了很歡喜,有時候也讚歎幾句,這是正常的現象。以後有人告訴我,他所行的、所表現在外面的,跟他講的不一樣。這就是他沒有能夠得其中,不是偏了就是邪了。所以諸位要觀察到偏邪,然後就可以選擇:他講經可以聽,他的行為不可以取。

別人講的,拿著我的名義,也不要完全相信,因為你會上當,你會受騙。我所讚歎的,大家都要打個問號在那裡,是不是真的?你可以細心去觀察,觀察覺得他沒有遵守三皈和淨業三福,我們就不要再聽他的了。發現他講的跟他所做的不一樣,你用什麼心態來對待?真正學佛的人,不再讚歎。你仔細聽,沒有人繼續再讚歎他」。

佛教中有一則公案。提婆達多初出家時,修學非常精進,得到了當時出家在家人的崇仰。《五分律·三》記載,佛陀座下智慧第一的舍利弗尊者曾讚歎提婆達多,說他「大神通!大威力!」然而,後來提婆達多初現向釋尊「索眾」「生恨」的罪行時,出家在家眾便已停止了對其讚歎仰慕的行為。提婆達多最終因為破僧、叛教,成為惡名昭彰的人物。

由此公案可知,得一時讚許和長期肯定認可,是截然不同的。如果老法師已經停止讚許,大眾就要引起警覺了;如果其人還不斷利用老法師以往的讚歎作為宣傳工具,以博取大眾信任、獲得名聞利養,那就是極大的問題了!

末法時期,能夠經受住修行的考驗、時代的考驗,正己化人、在生活、工作、處事待人接物中處處落實聖賢教誨的人,才是真修行人。普願大眾,常常薰習經教、時時執持名號,樹立正信正知正見,遠離迷信邪知邪見。依法不依人、漸具正法眼,隨緣盡力,護持正法。敦倫盡分、閑邪存誠、淨念相繼、老實念佛、往生成佛為第一要務,其他一切皆是夢幻泡影,絲毫不足以放在心上;心上只留一句阿彌陀佛!

香港佛陀教育協會 謹識
二〇一七年十二月十四日