Minggu, 19 November 2017

Petikan Ceramah 6 Pebruari 2011


Samadhi Menakjubkan yang Mendalam dan Tertinggi Tiada Taranya

 “Mahavaipulya-mahasamghata Sutra” menyebutkan bahwa : Apabila ada insan yang melafal Amituofo, maka ini merupakan samadhi menakjubkan yang mendalam dan tertinggi tiada taranya.


Ucapan ini disampaikan oleh Buddha Sakyamuni di dalam “Mahavaipulya-mahasamghata Sutra”, praktisi sekalian hendaknya merenungkan dengan seksama, apakah melafal Amituofo tak sebanding dengan Aliran Zen? Cobalah kalian pikirkan baik-baik, masa berlangsungnya Dharma Buddha Sakyamuni adalah 12 ribu tahun lamanya, dihitung sejak Sang Buddha memasuki Parinirvana, seribu tahun pertama disebut Periode Saddharma (Dharma Sejati), akar kebijaksanaan manusia masih tinggi, menjalankan disiplin sila dapat meraih keberhasilan, dengan mengamalkan Vinaya dapat mencapai tingkatan kesucian tertinggi Arahat.

Sampai pada seribu tahun kedua, akar kebijaksanaan manusia perlahan mulai tumpul, menjalankan disiplin sila sudah tidak efektif lagi, sehingga harus melatih Dhyana. Periode ini disebut sebagai Saddharma-pratirupaka (Dharma Mirip), sudah tidak tulen lagi seperti waktu silam, pada periode ini melatih metode Dhyana meraih keberhasilan.

Ajaran Buddha tersebar sampai di Tiongkok, bertepatan dengan permulaan Periode Dharma Mirip, seribu tahun setelah Sang Buddha memasuki Parinirvana, seribu tahun kedua, Buddha Dharma tersebar sampai ke Negeri Tirai Bambu, maka itu Aliran Dhyana (Aliran Zen) di Tiongkok begitu berjaya, hal ini tercantum di dalam “Mahavaipulya-mahasamghata Sutra”, ramalan Buddha Sakyamuni telah terbukti. Pada periode ini, melatih metode Dhyana dapat mencapai pencerahan, dapat mencapai tingkatan kesucian.

Tetapi setelah melewati seribu tahun lagi, atau tiga ribu tahun sejak Buddha Sakyamuni memasuki Parinirvana, telah memasuki Periode Saddharma-vipralopa atau Jaman Berakhirnya Dharma, kini kita berada pada periode ini, periode ini berlangsung 10 ribu tahun lamanya, kini sudah berjalan seribu tahun.

Akar kebijaksanaan manusia kian lama kian tumpul, melatih metode Dhyana tidak dapat meraih keberhasilan, lantas metode apa yang mesti digunakan? Yakni melafal Amituofo, 10 ribu tahun Periode Berakhirnya Dharma, melafal Amituofo dapat meraih keberhasilan.

Kita pikirkan dengan seksama, manusia yang hidup pada era kita ini, melatih disiplin sila tidak dapat meraih keberhasilan, melatih metode Dhyana juga tidak dapat meraih keberhasilan, hanya dengan melafal Amituofo barulah dapat meraih keberhasilan.

Ini serupa dengan orang yang jatuh sakit, pada Periode Dharma Sejati, penyakit yang diderita manusia masih begitu ringan, begitu diberi obat Vinaya dia langsung sembuh; pada Periode Dharma Mirip, penyakit yang diderita manusia sudah agak parah, Vinaya sudah tidak ampuh lagi, maka itu harus diganti dengan obat Dhyana, barulah dapat menyembuhkannya; pada Jaman Berakhirnya Dharma, penyakit manusia sudah memasuki tahapan kritis, sudah tidak punya harapan lagi, baik obat Vinaya maupun obat Dhyana sudah tidak manjur lagi, maka harus diganti dengan obat Pelafalan Amituofo barulah dapat terselamatkan.

Menurut anda, obat mana yang lebih mujarab? Tentu saja melafal Amituofo, melafal Amituofo barulah merupakan mustika menakjubkan yang tertinggi tiada taranya, yang mampu menyelamatkan para makhluk di Jaman Berakhirnya Dharma, apalagi bila pada dua periode sebelumnya ada praktisi yang bertemu dengan Pintu Dharma ini, apa mungkin dia takkan berhasil?

Maka itu Buddha Sakyamuni ketika masih membabarkan Dharma di dunia, menasehati ayahanda-Nya agar melafal nama Buddha. Masa itu masih merupakan Periode Dharma Sejati, Sang Buddha masih berada di dunia, Beliau tidak mengajari metode lainnya, terhadap ayahanda-Nya, Sang Buddha mengajarkan Pintu Dharma Pelafalan Nama Buddha, bertekad terlahir di Tanah Suci.

Kita harus mengamati dengan seksama, barulah mengetahui bahwa keunggulan Pintu Dharma ini melampaui seluruh pintu Dharma lainnya, diantara pintu Dharma yang tak terhingga, Pintu Dharma ini menempati urutan pertama.

Maka itu, pada masa pemerintahan Kaisar Qianlong (1711-1799), Master Ciyun Guanding, di dalam karya tulisnya yang berjudul “Penjelasan Amitayurdhyana Sutra”, mengungkapkan bahwa apabila bertemu dengan bencana dan malapetaka besar, segala pintu Dharma juga sudah tidak efektif lagi, pada akhirnya tinggal satu-satunya Pintu Dharma yang pasti dapat menyelamatkan kita, yakni membangkitkan ketulusan melafal Amituofo. Lafalan Amituofo dapat menyelamatkan dirimu melampaui segala bencana dan malapetaka, lebih efektif dan lebih unggul daripada segala bentuk upacara pertobatan dan upacara ritual lainnya.

Sayangnya masyarakat luas masih kurang mengetahui hal ini, ketika berhadapan dengan bencana dan malapetaka, masih suka mengikuti upacara pertobatan, baik Upacara Pertobatan Liang Huang maupun Upacara Ritual Shui Lu.

Master Guanding memberitahukan pada kita, apabila segala bentuk upacara pertobatan ini sudah tidak ampuh lagi, maka hanya dengan melafal Amituofo barulah efektif.

Maka itu barulah kita mengetahui bahwa Master Dhyana Zhongfeng menyusun sebuah buku syair pertobatan yang berjudul “Kebaktian Pembacaan Amitabha Sutra  Berkesinambungan  Dalam Tiga Sesi”, apa tujuannya? Oleh karena segala bentuk upacara pertobatan sudah tidak ampuh lagi, sedangkan cara yang ditempuh ini baru efektif, yakni dengan “Amitabha Sutra” dan pelafalan Amituofo sebagai topik utama!

Maka itu pelafalan Amituofo ditinjau dari Aliran Dhyana, disebut sebagai Samadhi Menakjubkan yang Mendalam dan Tertinggi Tiada Taranya.                                     
 
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Pebruari 2011
Kode Artikel02-039-0267


無上深妙禪
「故《大集經》曰:若人但念阿彌陀,是即無上深妙禪也。」這句話是世尊在《大集經》上講的,諸位就要細心去參究,念佛不如禪嗎?諸位好好想想,佛的法運一萬二千年,從佛滅度開始算起,第一個一千年叫正法時期,人根淳厚,持戒就能成就,依著戒律修行就能證阿羅漢果。到第二個一千年,人的根性慢慢就鈍,持戒不能成就,要修禪定。像法時期,就是相似,沒有以前那麼真,禪定成就的。佛法傳到中國,正是像法的開端,佛滅度後一千年,第二個一千年,佛法傳到中國來,所以中國的禪宗特別興旺,這《大集經》上說的。釋迦牟尼佛的預言兌現了,修禪定能開悟、能證果。可是再過一千年,三千年之後,入末法時期,我們現在是末法時期,而且末法,末法一萬年,已經過了一千年。人的根性愈來愈鈍,修禪不能成就,用什麼方法?念佛,末法一萬年,念佛成就。我們想一想,我們這個時代的人,戒不能成就,禪不能成就,念佛能成就。這就像害病一樣,正法時期的人病很輕,戒律一治他就好了;像法時期的人害的病就嚴重,戒律這個藥沒效,用禪定這服藥,行,能幫助他;末法時期,病入膏肓,沒救了,戒律的法、禪定的法都不行,念佛能救。你說哪一服藥厲害?還是念佛,念佛才是無上的妙寶,能救末法眾生,要是像法、正法遇到的時候,他能不成就嗎?所以釋迦牟尼佛當年在世,勸導他的父王,佛為父王說什麼法?說念佛法門。那是正法時期,佛在世,他不教他別的,對他父親教念佛法門,求生淨土。

  我們要細心、冷靜的觀察,才知道這個法門超勝一切法門,無量無盡法門當中,它排名是第一。因此,乾隆年間,慈雲灌頂法師在《觀無量壽佛經》註解上他說的,我們如果遇到大災大難,所有經教法門都救不了,都沒有效果,最後還有一門決定得救,這一門是什麼?老實念佛,這一句六字洪名能普度一切災厄,比什麼樣的經懺佛事效果都殊勝。可惜宣揚不力,社會大眾知道的人很少,他們遇到災難,去拜懺,拜梁皇懺、拜水陸懺,水陸法會。灌頂法師告訴我們,如果這些懺儀都收不到效果,念佛能收到效果。所以我們才知道,中峰禪師他編集的《三時繫念法事》,那是什麼用意?所有懺儀都失掉效果,這個東西行,念佛,以《彌陀經》、一句佛號為主!所以這句佛號用禪來說,是無上深妙禪。

文摘恭錄淨土大經解演義(第二六七集)2011/2/6 檔名:02-039-0267